BAB
8
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
HARMONISASI
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar akuntansi (yang berkaitan
dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan yang dibuat oleh
perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan
pencatatan pada bursa efek
3. Standar audit Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungn Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik
atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa
penentusn standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu
sederhana atas masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi
standar internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan
harus merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi
yang semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1.
Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2.
Pengakuan bersama (yang juga disebut
sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Penerapan
Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan
sebagai hasil dari :
1.
Perjanjian internasional atau politis
2.
Kepatuhan secara sukarela (atau yang didorong
secara professional)
3.
Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Organisasi Internasional Utama yang
Mendorong Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1.
Badan Standar Akuntansi International
(IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal (IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah
Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan
(International Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari
Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United
Nations Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi _Kelompok Kerja OEDC)
Badan
Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB), dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional
di Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1.
Untuk mengembangkan dalam kepentingan
umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami
dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang berkualitas tinggi,
transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2.
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi
IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih
disibukkan dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi
Keuangan Internasional IFRS. Tentang tujuan penerapan IFRS adalah memastikan
bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang terdiri dari :
·
Memastikan bahwa laporan keuangan
internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas tinggi
·
Tranparansi bagi para pengguna dan dapat
dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
·
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna
·
Meningkatkan investasi
Sedangkan
manfaat yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar
global yaitu :
·
Pasar modal menjadi global dan modal
investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart
pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di
seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
a. Investor
dapat membuat keputusan yang lebih baik
b. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
mengenai merger
dan akuisisi
c. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan
standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran
regulator dalam mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang
diperoleh menuju ke IFRS . "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal
yang lebih rendah, konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi
yang terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya
Harmonisasi Standar Akuntansi Indonesia
Indonesia perlu
mengadopsi standar akuntansi international untuk memudahkan perusahaan asing
yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk
mengadopsi standar international itu bukan perkara mudah karena memerlukan
pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun
sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas
standar inetrnasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik
merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga
secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan
adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita
yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah
memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang
akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya
Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk
ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara
lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya
dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing
di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai
standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan
aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan
dalam konfergensi
Dalam rangka
menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh
menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun
2012, Bapepam maupun lembaga keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil
langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS
terhadap laporan keuangan . Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan
standar laporan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi
pengalihan ke IFRS, terdapat beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati
peran regulator terhadap perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya
perubahan peraturan, pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi.
Sistem IT , konversi data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan
atas perlakuan transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan
terdapat amandemen regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu
dicermati, amandemen sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia,
Direktorat jenderal pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang
perpajakan mengalami perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan
penghasilan kena pajak perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS
akan mengakibatkan beberpa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang
keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi dari instrument derivative akan
dinilai berdasarkan IFRS . Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan
perlakuan yang berbeda pula. Hal yang paling utama akan berdampak pada
persediaan, manajemen aset, pajak tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan
pendapatan , pembelian dan lain-lain. Selain itu, konversi standar akuntansi
Indonesia terhadap IFRS akan berdampak juga pada beberapa praktek akuntansi
yang fundamental. Seperti konsep nilai wajar, pengungkapan keuangan aspek
penyajian kembali laporan keuangan, penentuan mata uang keuangan, dan lainnya
yang harus diketahui oleh semua organisasi maupun lembaga yang berperan dalam
proses adopsi IFRS. Sebagaian besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi
tersebut . Akibatnya, proses bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi
akan terpengaruh atau berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia saat
ini belum mewajibkan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS
melainkan masih mengacu kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus
Nasional IAI bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta
peran regulator yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang
mendekati konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi
IFRS sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan
siap dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A),
lintas negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintasnegara telah terjadi di
Indonesia, misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005),
akuisisi Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005),
ataupun UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas
Friedman, “The World is Flat”, aktivitas M&A lintasnegara bukanlah hal yang
tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global,
kesiapan industri akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya
saing di tingkat global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
BAB 9
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
INTERNASIONAL
1. Kesulitan-kesulitan
Analisis Strategi Bisnis Internasional dan Strategi Dasar Untuk Pengumpulan
Informasi
Analisis Strategi Bisnis Internasional
Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai
dengan banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi
standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding
informasi keuangan di seluruh dunia.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Analisis strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha akan membantu para analis untuk membuat peramalan yang realistis.
Kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional:
a. Ketersediaan informasi
a. Ketersediaan informasi
Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di
beberapa Negara karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro
ekonomi. Memperoleh informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak
Negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
Ketersediaan informasi khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara
berkembang. Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan
memperoleh modal di pasar luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan
secara suka rela beralih ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti
standar pelaporan keuangan internasional.
b. Rekomendasi untuk melakukan analisis
Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis
strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar
dilakukan. Seringkali sering dilakukan perjalanan untuk mempelajari iklim
bisnis setempat dan bagaimanan industry dan perusahaan sesungguhnya beroperasi,
khususnya di Negara-negara pasar berkembang.
2.
Langkah-langkah Analisis Akuntansi
Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh
mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis
perlu untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis
sifat dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer
perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai
dasar evaluasi kinerja manajemen mereka.
Langkah-langah
dalam melakukan evalusai kualitas akuntansi suatu perusahaan:
a. Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
b. Analisis fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasi strategi akuntansi
d. Evaluasi kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikan potensi terjadinya masalah
f. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi.
a. Identifikasikan kebijakan akuntansi utama
b. Analisis fleksibilitas akuntansi
c. Evaluasi strategi akuntansi
d. Evaluasi kualitas pengungkapan
e. Indentifikasikan potensi terjadinya masalah
f. Buatlah penyesuaian atas distorsi akuntansi.
3.
Pengaruh analisi Akuntansi Terhadap
Akuntansi Antar Negara Dan Kesulitannya Dalam Memperoleh Informasi yang
Diperlukan
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi.
Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap
sebuah perusahaan yang berada di luar Negara asalnya atau membandingkan
perusahaan yang berasal dari dua Negara atau lebih. Sejumlah Negara yang
memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas
pengungkapan, system hukum dan undang undang, sifat dan ruang lingkup resiko
usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.
Perbedaan ini berarti alat analisis yang sangat efektif di
satu wilayah menjadi kurang efektif di wilayah lain. Para analis juga sering
menghadapi tantangan besar untuk memperoleh informasi yang kredibel. Di
kebanyakan Negara pasar yang berkembang, para analis keuangan sering memiliki
tingkat keyakinan atau keandalan yang terbatas.
4.
Mekanisme Untuk Mengatasi Perbedaan Prinsip Akuntansi Antar
Negara
Dalam memperoleh data Akuntansi Internasional terdapat
beberapa kesulitan, antara lain:
a. Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tersebut di atas.
a. Penyesuaian depresiasi Beban depresiasi akan mempengaruhi keuntungan, maka perlu diperhatikan umur dari fungsi aktiva yang harus diputuskan manajemen.
b. Penyesuaian persediaan LIFO ke FIFO Persediaan harus dikonversikan dalam metode FIFO
c. Cadangan Cadangan adalah kemampuan perusahaan untuk membayar atau menutup pengeluaran untuk menghapus beban.
d. Reformulasi Laporan Keuangan Penyesuaian dari beberapa perubahan setelah adanya beberapa perhitungan pada point-point tersebut di atas.
5.
Kesulitan dan Kelemahan Dalam Analisis Laporan Keuangan
Internasional
Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia
telah tersedia secara lugas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi
dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web.
Perusahaan di seluruh dunia saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya
tersedia secara cuma-cuma dari berbagai sumber interact dan lainnya.
Sumber informasi lain yang juga berharga adalah (1)
publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3) organisasi
internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi akuntansi,
audit, dan pasar surat berharga.
Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi
berbeda-beda di tiap negara.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang Asing
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan yaitu :
1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca
2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan
denominasi akun-akun keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi
seorang pembaca dari AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang
dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk
mengatasinya adalah dengan mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke
dalam mata uang domestik.
Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan
kemudahan bagi para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu
mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya
mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur
akuntansi secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata
uang domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya.
6.
Penggunaan Website Untuk Memperoleh Informasi Penelitian
Perusahaan
Mayoritas perusahaan memiliki Web site tersendiri dan
mayoritas memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan informasi keuangan
terutama laporan keuangan pokok yaitu neraca dan laba rugi. Tidak banyak,
kurang dari 40% perusahaan yang memberikan informasi keuangan tambahan (catatan
atas laporan keuangan, pendapat auditor dan analisis manajemen).
b.
Mayoritas perusahaan hanya memberikan
duplikasi informasi atau sebagian dari informasi hard copy laporan historis
yang diubah dalam bentuk hypertext atau format pdf.
c.
Tidak banyak perusahaan yang
benar-benar memanfaatkan fitur-fitur Internet secara optimal. Hal ini terbukti,
kurang dari 10% dari perusahaan sampel yang menyampaikan informasi mengenai
pergerakan saham. Disamping itu, meskipun mayoritas home page menampilkan press
release, tetapi kurang dari 35% yang melakukan update atas informasi yang
ditampilkan.
d.
Mayoritas perusahaan telah
menggunakan teknologi yang cukup maju. Hal ini dibuktikan dengan kecepatan
menampilkan informasi (94%), penggunaan aplikasi JAVA untuk mempercantik
tampilan, penggunaan hyperlinks dan external links dalam home pagenya.
Disamping itu, mayoritas tampilan (interface) dari perusahaan sampel sudah
terstruktur dengan baik.
BAB 10
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN
A.
Pembuatan Model Usaha
Penentuan model usaha merupakan
gambaran besar dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan dan evaluasi rencana
bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat Perencanaan
Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analis WOST-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
Suatu sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi pasar. Baik pesaing dan kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah satu alat tersebut adalah analis WOST-UP. Analisis ini menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
B.
Penganggaran Modal
Terdapat beberapa prosedur untuk
menentukan struktur modal yang optimum dari suatu perusahaan, mengukur biaya
modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif investasi berdasarkan
kondisi ketidakpastian. Adaptasi oleh perusahaan multinasional atas model
perencanaan investasi tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran
yaitu:
a) Menentukan pengembalian yang relevan
untu investasi multinasional.
b) Mengukur ekspektasi arus kas
c) Menghitung biaya modal perusahaan
multinasional
Adaptasi ini memberikan data yang mendukung pilihan
strategis. Sudut Pandang Hasil Keuangan Pengembalian dari dua sudut pandangf
ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal :
1. Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi
laba dan modal
2. Biaya izin, royalti, dan pembayaran
lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan
3. Perbedaan laju inflasi nasional
4. Perubahan kurs valuta asing
5. Perbedaan pajak
C.
Mengukur Ekspektasi Pengambilan
Metode untuk mengestimasikan
proyeksi arus kas yang terkait dengan fasilitas di Rusia mirip dengan yang
digunakan untuk sebuah perusahaan domestik. Perkiraan penerimaan didasarkan
pada proyeksi penjualan dan pengalaman antisipasi penagihan. Beban operasi dan
pajak lokal juga sama-sama diramalkan.
Biaya Modal Multinasional
Jika investasi luar negeri
dievaluasi menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang
tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan
biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan demikian suatu
proyek harus menghasilkan pengambilan yang setidaknya sama dengan biaya modal
perusahaan agar dapat diterima.
D.
Sistem Informasi Manajemen
Penyusunan sistem informasi seluruh
dunia milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam mendukung strategi
perusahaan, termasuk proses perencanaan.
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
Keberhasilan yang dicapai bergantung
pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan. Tiga strategi
tekhnologi informasi global :
a)
Penyebaran rendah dengan
sentralisasi yang tinggi
b)
Penyebaran tinggi dengan
sentralisasi yang rendah
c) Penyebaran yang tinggi dengan
sentralisasi yang tinggi
Masalah Informasi
Masalah informasi utama adalah
pertanyaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi para manajer AS lebih
menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan demikian laporan dari
operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya ditranslasikan kedalam
nilai equivalen dolar agar para manajer kantor pusat di AS melakukan evaluasi
terhadap investasi mereka dalam dolar.
E.
Informasi Manajemen Dan Hiperinflasi
Dalam lingkungan inflasi tinggi , laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan FAS 52 cenderung menimbulkan destorsi
realitas melalui :
1. Menilai lebih atau menilai kurang
pendapatan dan beban
2. Melaporkan keuntungan atau kerugian
translasi yang besar yang sulit untuk di interprestasikan
3.
Mendistorsikan perbandingan kinerja
antarwaktu.
Isu-Isu Dalam Pengendalian Keuangan
Sistem pengendalian keuangan
merupakan sistem pengukuran kuantitatif dan komunikasi yang memfasilitasi
pengendalian melelui :
a)
Komunikasi tujuan keuangan secara
tepat di dalam organisasi
b)
Memperinci kriteria dan standar
dalam evaluasi kinerja
c)
Mengawasi kinerja
d) Mengkomunikasikan penyimpangan
antara kinerja aktual dan rencana kepada pihak yang bertanggung jawab
F.
Sistem Pengendalian Domestik Versus Multinasional
Sejumlah studi menunjukan bahwa
sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk mengendalikan
operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang digunakan secara
domestik. Bagian sistem yang umumnya dikirim keluar yang meliputi kontrol
keuangan anggaran serta kecenderungan untuk menerapkan standar yang sama yang
dikembangkan untuk mengevaluasi operasi domestik.
Penganggaran Operasional
Keuntungan dan kerugian translasi
dari mata uang asing tidak dipertimbangkan pada saat operasi dievaluasi dalam
mata uang lokal. Kurs yang sebanding dapat digunakan untuk melacak kinerja
relatif terhadap anggaran. Jika kombinasi kurs yang berbeda digunakan untuk
menyusun anggaran dan untuk melacak kinerja, hal ini akan menimbulkan perbedaan
alokasi tanggung jawab terhadap perubahan kurs dan menyebabkan kemungkinan
respons manajemen yang berbeda. Beberapa kemungkinan sebagai berikut :
1.
Anggaran dan pelacakan kinerja
berdasarkan kurs spot awal
2.
Anggaran pada kurs akhir dan
pelacakan berdasarkan kurs penutupan
3.
Penganggaran berdasarkan kurs awal
dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
4.
Anggaran dan pelacakan kinerja
menggunakan proyeksi kurs
5. Anggaran berdasarkan kurs proyeksi
dan pelacakan berdasarkan kurs penutupan
Penentun Biaya Strategis
Konsep penentuan biaya strategis
yang diperkenalkan oleh jepang adalah penentuan biaya perilaku. Dalam penentuan
biaya proses, overhead diterapkan terhadap barang atau jasa rutin dengan
menggunakan suatu tarif penerapan overhead. Dari sudut pandang akuntansi biaya
tradisional, overhead manufaktr dialokasikan terhadap produk menurut dasar
sebab-akibat.
Konsistensi
Konsistensi
Hasil penelitian menunjukan bahwa
tujuan utama evaluasi kinerja adalah untuk memastikan profitabilitas. Namun
terdapat potensi untuk terjadinya konflik apabila sistem evaluasi kinerja tidak
sesuai dengan sifat khusus operasi luar negeri yang mungkin memiliki tujuan
yang berbeda dari laba jangka pendek. Penekanan pada profitabilitas dan
efesiensi jangka pendek dalam mengalihkan perhatian dari strategi perusahaan
dan manufaktur yang penting dan meniadakan karyawan perusahaan.
Kriteria Kinerja
Dalam sebuah studi evaluasi oleh
Business Internasional sebelumnya,baik MNC dari AS dan non AS yang diteliti
menyatakan bahwa kriteria keuangan paling pentingyang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja unit-unit luar negeri adalah laba yang dianggarkan versus
laba aktual, baru diikuti oleh ROI. Yang dianggap paling penting adalah
penjualan yang dianggarkan versus penjualan aktual, pengembalian atas
penjualan, pengembalian atas aktiva, pengembalian atas investasi yang
dianggarkan versua aktual dan arus kas operasi.
G.
Isu Pengukuran Dan Perubahan Harga Dalam Evaluasi
Perancang sitem evaluasi untuk
operasi luar negeri juga harus menghadapi isu pengukuran akuntansi. Penyajian
ulang akan mempengaruhi secara lansung pengukuran berbagai komponen ROI dan
Statistik kinerja untuk evaluasi anggaran dan kinerja.
H.
Praktik Evaluasi Kinerja : ICI
ICI membagi ukuran kinerja dalam dua
kategori yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Arus kas yang dihasilkan oleh
produk dan ROI merupakan ukuran jangka panjang yang utama. Dengan ukuran arus
kas, ICI berupaya untuk menentukan apakah suatu produk akan menghasilkan
uangyang cukup untuk membayar penggantian pabrik, bagiannya untuk biaya
perusahaan dan menghasilkan laba yang cukupuntuk menandai pertumbuhanyang
realistis.
Pengaruh Mata Uang Asing
Pengaruh ekonomi yang ditumbuhkan
oleh perubahan kurs terhadap kinerja dapat lebih besar daripada yang terlihat
melalui ukuran akuntansi saja. Untuk dapat menganalisis dengan lebih lengkap
pengaruh inflasi dan volatilitas mata uang dan memperkuat kemampuan untuk
bereaksi, perusahaan perlu untuk melakukan analisis porsi pasar kompetitif dan
pengaruh perubahan mata uang terhadap biaya dan pendapatan dan terhadap
persaingan.
Standar Kinerja
Suatu perusahaan mungkin telah
memiliki beberapa standar dalam lingkungan perusahaan, seperti tingkat ROI
minimum yang diminta yang berlaku untuk anak perusahaan sendiri atau untuk lini
produk, atau perusahan dapat menentukan tingkat ROI berbeda atau acuan lain
untuk anak perushaanatau lini produk yang berbeda. Standar ini dapat disatukan
ke dalam anggaran dan kemudian dapat dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Kinerja juga dapat diukur antarwaktu. Perusahaan dapat menetapkan peningkatan
resmi dalam rasio tertentu atau laba. Kinerja masa lalu biasanya signifikan
digunakan untuk membuat anggaran periode berikutnya. Akhirnya perusahaan dapat
membandingkan kinerja luar negerinya sendiri dengan kinerja para pesaing atau
membandingkan satu unitnya sendiri dengan unit yang lain.
PENYELESAIAN KASUS 10-1 :
ANALISIS INVESTASI ASING
Menurut
saya MBI merupakan kadidat akuisisi yang menarik karena jika dilihat dari
laporan keuangan konsolidasi MBI Corporation pada tahun 2002 , 2003 dan 2004.
Laba bersih yang di hasilkan oleh perusahaan tersebut selalu meningkat. Karena
bila laba yang di hasilkan perusahaan tersebut selalu meningkat menunjukan
perusahaan tersebut selalu berkembang dan meinovasi produk yang di produksi
sehingga konsumen tetap membeli produk tersebut, jika saya bergambung maka saya
yakin akan mendapat keuntungan karena harga saham dari perusahaan tersebut akan
naik, Karena pada tahun 2005 pasti laba bersihnya akan naik. Selain itu dengan
laba yang selalu meningkat menunjukan kinerja perusahaan tersebut bagus.
Walaupun harga rata-rata nilai tukar untuk tahun 2004 menurun saya yakin pada
tahun 2005 pasti akan naik apalagi jika kinerja perusahaan tersebut lebih di
tingkatkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar